Keberagaman budaya, bahasa, dan etnis menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan seni dan warisan tradisional. Namun, kekayaan ini harus dijaga dengan kesadaran penuh dan tanggung jawab agar dapat lestari dari generasi ke generasi. Salah satu upaya pelestarian yang efektif adalah melalui pendidikan seni. Pendidikan seni tidak hanya mengajarkan seseorang terkait teknik berkarya, tetapi juga bagaimana menanamkan pemahaman mendalam tentang kearifan lokal dan pembentukan identitas budaya tersebut.
Seni Nusantara adalah mozaik indah yang mencerminkan pluralitas Indonesia. Ia tidak terbatas pada satu gaya saja, melainkan merangkum beragam ekspresi kreatif—mulai dari seni rupa, musik, tari, sastra, hingga tradisi lisan. Setiap karya seni dan tradisi memiliki nilai filosofis unik yang diwariskan turun-temurun, menjadi penanda identitas budaya masing-masing daerah. Oleh karena itu, butuh pendidikan Seni Nusantara agar seseorang dapat benar-benar memahami setiap warisan budaya yang ada.
Pendidikan Seni Nusantara mengajarkan lebih dari sekadar praktik estetika. Ambil contoh batik sebagai salah satu wujud warisan budaya. Batik dikenal dari pola-polanya yang khas dan tradisional. Namun, batik pada dasarnya bukan sekadar pola warna-warni yang tergambar dalam sebuah kain. Batik adalah simbol filosofi hidup masyarakat Jawa. Ada nilai-nilai budaya Jawa adiluhung yang tersampaikan dalam goresan pola-pola batik tersebut. Demikian pula wayang kulit. Wayang kulit sering dianggap hanya sebagai media hiburan bagi masyarakat kecil. Namun, sesungguhnya wayang kulit berfungsi sebagai media penyampai pesan-pesan moral.
Pendidikan Seni Nusantara juga melatih seseorang untuk belajar nilai-nilai luhur dari sebuah tradisi. Melalui pendidikan seni, seseorang akan belajar beberapa hal. Misalnya nilai-nilai ketekunan yang bisa didapatkan dari mempelajari tari tradisional atau membatik yang butuh latihan panjang. Selain itu, pendidikan seni juga menstimulasi seseorang untuk menjadi kreatif dan inovatif. Misalnya dalam membuat ukir-ukiran tradisiona, seseorang butuh kreativitas dan inovasi untuk menghasilkan ukiran yang bagus. Selain itu, kreativitas dan inovasi juga penting untuk mengadaptasikan seni tradisi di era modern agar dapat terus eksis tanpa kehilangan esensinya.
Seni Nusantara adalah penghubung antara generasi muda dengan akar budayanya. Dengan mempelajarinya, siswa tidak hanya mengenal warisan leluhur, tetapi juga merasa terikat secara emosional pada identitas mereka. Pendidikan seni mendorong partisipasi aktif oleh para pelakunya, baik melalui pertunjukan, pameran, atau proyek komunitas. Kegiatan-kegiatan tersebut memastikan tradisi tetap hidup dan berkembang. Dengan demikian, keberlanjutan warisan budaya Indonesia dapat senantiasa terjaga dan tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Oleh: Changmia Anggraeni